Udah lama gak posting. Herlani is back..* konvoi*
Sekarang, ada ide buat ngeposting naskah drama bertemakan budaya karya saya sendiri. sebenernya gak begitu ori, tapi ini asli kok aku yang buat.
Jangan lupa komen ato kirim masukan. Oke?
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
BUDAYA YANG AKAN HILANG
Hari itu sama seperti sebelumnya.
(A) merasa sama saja dengan remaja yang lainnya. Belajar, bermain, belanja, dan
mungkin pergi ke bioskop. Hal itu mungkin juga dilakukan oleh (A) pada jangka
panjang, memikirkannya membuat dia melamun dan tak sadar akan kedatangan (B),
(C), (D), sahabatnya sejak masuk di bangku SMK. Mereka datang untuk
menjemputnya dan pergi ke rumah (E) untuk membahas tema pesta akhir tahun kakak
kelas mereka.
(B) yang sedari tadi
memanggil-manggil nama (A) namun tak ada jawaban memutuskan untuk turun dari
motornya dan segera mengajaknya pergi karena mereka sudah terlambat.
B : “
A!! Ayo, udah telat, nih. Dari tadi di panggil juga. Udah siap belum?
A :
(kaget) eh? Udah, eh kamu kapan sampai di sini? Kok aku nggak tahu, ya?
B : dari
abad 18 aku udah disini, nggak ding. Baru 10 menitan.(bicara pakai dengan
penekannan)
A : ya
udah, ayo lah nanti telat. ( jalan ke arah anak-anak yang lain)
B ; kamu
tahu yang bikin telat ( sedikit teriak dan ikut berjalan cepat dibelakangnya)
C :
(duuk di attas motor) kamu tadi ngalamunin apa, sih? Dipanggilin juga.
A :
nggak tahu? Aku bonceng kamu yah.. (udah duduk di motornya C)
C :
dasar nggak pernah nyarat. Kali-kali pake motor kamu napa?
A :
males ah
Sesampainya mereka di rumah E,
mereka masuk tanpa bassa-basi, bahkan ketuk pintu. Karena rumah E ini sudah
bagaikan rumah kedua mereka. E yang hanya tinggal dengan ibunya dan itu pun
jarang dii rumah karena urusan kerja membuat rumah E menjadi markas mereka.
Saat E keluar dari kamarnya, mereka sudah asik menonoton TV dengan memangku
toples dan memakan isinya tanpa ragu.
E : e
ada kutu yang dateng nggak di undang, udah gitu pake nyamber makanan lagi.
(masih berdiri di pintu kamar)
D : (E)
ada es kagak? Panas nih( sambil kipas kipas pake koran yang ada di bawah meja)
E : abil
aja sendiri, emang aku pembantu apa?
C :
keluarkan semua makanan dan berpesta (angkat tangan tinggi)
A :
(langsung nampok jidat (C) ) lagi ngapain si? Tujuan utama woi..
C :
entaran deh.
A : aku
nggak boleh pulang sore.
D :
malem aja sekalian kan bukan sore
A : kamu
malah gitu
E : (ke
dapur ambil makanan di lemari es) eh bantuin ambil kenapa? Jangan maunya makan
aja. (sedikit teriak dari dapur)
C : i’m
coming. (berdiri dan berlari ke dapur)
A : gaya
pake bahasa inggris dia
(E) dan (C) datang dengan berbagai
makanan di pelukannya, semua mata tertuju dengan makanan yang dibawa mereka
berdua. Wajah mereka berseri-seri melihat makanan yang sebegitu banyak. E dan C
meletakan makanan di tengan tengah meja tempat meraka akan rapat.
E : oke,
semuanya ambil kursi sendiri-sendiri, kalau perlu bawa aja dari rumah.
Melingkar di meja.(duduk di kursi yang udah ada)
A&B
: (udah duduk manis sebelum makanannya datang)
C&D
: (geret-geret kursi, terus duduk)
Semuanya mengeluarkan bolpoin
masing-masing dan B mengeluarkan sebuah buku yang sudah ada di bawah meja.
Mereka memulai rapat mereka dengan A yang membuka mulut.
A : apa
tema kita?
B : apa
ya?? (pasang pose mikir)
C : kita
kasih tema ini saja, ee nggak jadi. Yang lain saja
E :
kalau menurut aku sih ya, mungkin yang typenya modern.
B :
(mencatat ide yang bermunculan)
E :
kalau modern, kita bisa ngeluarin anak-anak yang bisa dance buat nge dance,
yang bisa nyanyi suruh nyanyi lagu luar, dan yang bisa alat musik buat ngeband,
gimana?
A :
bagus itu ide. Tapi itu udah pasaran banget, kan? Udah aku jamin pasti banyak
kelas lain yang ngeluarin tema modern. Iya nggak?
C :
benar juga sih.
A :
(ngalamun lagi)
B : liat
tuh si A, dari tadi dia ngalamun aja kerjaannya. Waktu kita semua njemput dia,
dia juga kayak gini. Kayanya ada yang nggak beres.
C : diem
kalian semua. (tiba-tiba teriak di telinga A)
A :
astaghfrullah kebakaran?! Mana yang kebakaran?
C : otak
kamu tuh yang kebakaran.
A :
buset dah, ngapain teriak-teriak di telinga?
D :
kayaknya sekarang ngalamun itu dapat uang ya? Same-sampe si mata duitan itu
ngalamun aja kerjaannya.
A : ada
yang ngganggu di pikiran aku, tapi itu bukan masalah cowo atau apapun.
E :
pasti lagi mikirin yang jorok-jorok ya..
A :
(mendelik ke E) aku juga nggak tahu lagi mikirin apa.
C : aku
mendingan diem sambil makan aja, biar otaknya aku bisa mikir dan aku bisa
tambah tinggi ketimbang kalian.
B : eh,
sisain dong. Kalau kayak gini kamu bayar tuh ke E.
C : tapi
berhubung udah dapet temanya mending pulag gih. Udah jam.. (liat jam tangannya,
yang ternyata jam tangan baru) jam baru ku menunjukan sekarang sudah jam 5
sore. Waktunya kita pulang
D : cie, yang jam tangannya baru dikasih sama
ceweknya.
A : iya,
pulang deh, kayaknya kalau kelamaan bisa-bisa aku nggak dibukain pintu
B :
lewat pintu belakang dong.
C : ya
udah ayo beresin abis itu pulang.
Setelah mereka semua membersihkan
dan merapikan semuanya, mereka bergegas pulang. Mereka berpencar sesuai tujuan
masing-masing, kecuali C, yang harus mengantarkan A pulang ke rumahnya.
Beberapa hari setelah rapat mereka,
tepatnya hari Minggu. Jadwal mereka semua sibuk dan hanya A yang menganggur di
rumahnya. Kebetulan kakaknya yang baru pulang dari Jogja sedang dirumah juga.
K : eh,
aku kayaknya liat zombi lagi nonton tv yang acaranya cuman iklan aja.
A :
(ngelirik ke kakaknya yang lagi berdiri di belakangnya) biarin, zombi gini yang
penting banyak temennya.
K :
temennya zombi juga ya?
A :
kakak ini pulang bikin ribut.
K :
mending jalan-jalan ayo, kakak kemarin liat ada event tuh di gor.
A :
event apaan?
K :
kakak nggak tahu, kesana aja daripada penasaran sambil ngezombi kaya gitu.
A : ya
udah, aku siap-siap dulu. (A pergi ke kamar, dan berganti baju)
A dan kakaknya pergi dengan
motornya, berkeliling mencari kudapan dan berhenti mereka di gor. Dimana tempat
event dilaksanakan. Mereka di sambut dengan dua orang berpakaian jawa, dan
diatasnya terdapat barner yang bertiliskan “SELAMA DATANG DI FESTIVAL TRADISIONAL
KONTEPOPER”. A melihat sekelilingnya, dan matanya terhenti di sebuah panggung
besar nan megah. Disana berdiri seorang host yang membawakan jalannya acara.
Kemudian muncul sekelompok penari yang berpakaian indah. Mereka menampilan
sebuah tarian Jawa yang lemah gemulai namun dicampur dengan beat modern.
A : kak,
aku tahu temanya.
K
:apanya?
A :
kakak, makasih banget ya. Kayaknya aku mau belajar tentang seni tradisional.
K :
nggak tau, ah. Mending nonton aja, jangan berisik.
A : iya iya,
oke.
Event yang membawa sebuah ide untuk A, dan saat rapat di rumah E untuk yang
kedua kalinya, A mengutarakan idenya.
A :
teman-teman, aku udah ada ide yang lebih bagus.
B :
apaan tuh?
A :gini
tema kita jangan terlamu modern, tema utama kita itu tradisional semi modern.
Jadi, modern hanya jadi hiasan buat tema kita. Gimana?
C :
tradisonal?
D : kuno
tau.
B :
ngebosenin.
A : iya
aku tahu itu kuno, tapi itu bakalan jadi yang luar biasa.
E :
kayaknya ada bagusnya juga sih, nanti
aku cari referensi deh.
A : oke.
Aku mau pulang dulu, ada yang mau aku kerjain di rumah. Kalau mau main kerumah,
main aja ya. Dah. (keluar dari rumah E)
B : aneh
banget tingkahnya, kayaknya dia dikasih racun sama kakaknya yang baru pulang
dari Jogja.
C :
besok ada event modern di taman, kita bisa nonton sambil cari refernsi gimana?
E, B, D
: oke deh,
D : jam
berapa besok?
C :
kurang tahu sih, aku kabarin deh nanti.
Sekarang pulang yuk, sore nih.
E : ya
udah, ati-ati gih
A yang sudah sampai di rumahnya,
kini asik dengan laptopnya dan sedang menonton video tarian-tarian kemarin.
Terbesit di pikirannya untuk mencoba dan mempelajarinya. Mulai dari
menggerakkan kepalanya mengikuti alunan dan gambar disana, kemudian tangan, dan
akhirnya dia berdiri untuk mencoba seluruhnya. Ternyaata tari tradisional itu
begitu menyenangkan. Dan sebuah pikiran muncul, apa yang salah dengan
tradisional, mereka belum pernah mencobanya, sehingga mereka belum merasakan
kesenangan saat mencobanya.
Hari eesoknya, setelah pulang
sekolah, A kembali mempelajarinya. Kebetulan semua orang sedang pergi ke sumah
neneknya, dan dia ditugasi untuk menjaga rumah. A sangat leluasa berlatih tari
tradisional tanpa ada seorang pun yang akan mentertawainya.
D atang dan mengetuk pintu rumh A,
dia berniat mengajaknya ikut dengan yang lain pergi ke taman. Tapi, ketukannya
tidak disambut oleh siapapun. Sehingga dia memutuskan untuk masuk. Saat masuk,
di meliha A yang sedang berlatih tari, namun gerkan A dengan contohnya sangatlah
berbeda.
D : woi
A.
A :
(berhenti latihan, dan nengok ke D) D? Kalau mau masuk itu ketok pintu dulu,
asal masuk aja. Untung aku yang di sini, kalau yang lain? Malu ntar kamu.
D ; yang
malu itu aku apa kamu coba, aku itu udah ketok pintu dari tadi, kamu kayakny
perlu ke THT, periksain telinga kamu tuh. Budek banget.
A : oh,
tak kirain belum ketok pintu (sambil nyengir-nyengir) terus kamu mau ngapain?
D : anak
yang lain mau ke taman, ada event. Mau ikut nggak? Sekalian cari refernsi aja.
A : mm,
kayaknnya nggak dulu deh, aku mau belajar dulu soalnya. Ternyata tari
tradisioanal itu asik banget buat dipelajarin.
D :
kuno. Ya udah. Aku pergi dulu ya.
A : iya,
maaf ya, nggak ikut dulu. Hati-hati.
D datang dengan seorang diri ke
taman, yang lain melihatnya dengan bingung.
C : A
mana?
D : dia
lagi gila, dia mentingin belajar tari tradisional ketimabng cari refensi
barenng kita.
E : dia
kan udah kasih idenya, dan kalau kita nggak nerima idenya. Dia sih ikut aja.
B :
emang waktu kamu ke rumahnya, dia lagi latihan nari gitu?
D : iya
lah
C :
nggak usah banyak omong, mending langsung cari aja. Acaranya udah mulai, ayo.
Semuanya berjalan mencari tempat
yang strategis untuk menonton acara yang bertemakan modern di taman ini. Dan A
masih semangat dengan kegitannya.
Tiga hari berlalu, C mengadakan
rapat di rumahnya. Semua sudah datang, kecuali A. Mereka menunggu A sambil
menikmati makanan yang di buatkan oleh ibunya C. Tanpa sepengethuan mereka,
ternyata A sudah ada dibelakang mereka.
A :
Dorrrrrrrr!!!! Ahahahahahaha
C :
tiarap!!!!!!
B :
(keselek makaroni yang lagi di makannya) to to tolong, a air.
A :
ahaha maaf- maaf, ini (ngasih air satu botol ke B)
B :
(minum) alhamdulillah, selamat, nggak jadi mati muda deh.
D :
(lagi tiarap di meja)
B : D,
kamu lagi ngaain sama si C?
C :
(bangun dari tiaranya) heh. Kamu kemana aja hah?
A : D
nggak bilang ke kalia kalau aku latihan nari tradisional?
B :
ngapain latihan nari begituan, mending kalau dance, shuffle, ballet, atau salsa
itu bagus, kok tradisional?
A :
kalian ngomong gitu karena kalian belum pernah ngerasain sensasiya nari
tradisional. Asik pokoknya.
C : dari
pada ribut, mending manin ToD?
A :
setuju.
C :
(ambil botol buat main ToD)
B : aku
yang muter botolnya ya.(muter botolya, dan ke arah D) turth or dare?
D :
turth aja deh. Aku kan suka kejujuran.
B : kamu
kalo lagi sendiri, suka ngupil abis itu di tempelin ke tembok ,iya kan?
D :
jujur ya, iya. Dan baru aja kemarin aku kayak gitu.
A, B, C,
E : iiiiuh, jorok banget si kamu..
D : kan
jujur.
A : Sekarang
giliran aku yang muter (muter botolnya, nunjuk ke E) turth or dare?
E :
dengan sepenuh jiwa, aku pilih dare. Aku cewek pemberani.
D :
nggak bisa tak kasih upil mau?
A :
tantangannya adalah... kamu harus bisa nari tradisional dalam waktu dua minggu.
C :
tatangan kamu itu apa-apaan? Aku tahu kamu lagi suka tari tradisional, tapi
jangan ajak-ajak kita, cukup kamu aja.
B : iya,
nggak lucu. Mending ganti aja tantangannya.
E : ee,
nggak perlu, aku itu bertanggung jawab. Jadi, aku bakalan terima tantangannya.
A : oke
terimakasih.
Sejak saat itu, selama dua minggu
setelah pulang sekolah E selalu belajar menari tradisional dengan guru privat
tari. Dan E juga merasakan sensasi menyenankan saat menari tradisional. Jadi,
benar yang dikatakan A selama ini.
Saat yang ditunggu-tunggu pun
datang. E sudah siap dengan selendang mengalung di lehernya.
C :
siap?
E :
siap.
A :
(nyalain musiknya)
Musikpun menglun, dan E menggerakan
tubuhnya dengan gemulai sesuai dengan alunan dan ketukan. Semua mata tertuju
padanya, berbagai pandangan yang sulit diartikan saat memandan E. Semua
terpesona dengan gerakan tariannya. Dan saat itu selesai, semua bertepuuk
tangan. A sangat senang dan puas, karena kiri tradisional tak selau kuo dan
membosankan.
E : udah
kali tepuk tangannya, haus nih.
C : oke,
aku ambilin minum buat kailan semua (ambil minum kedapur)
B : ini
keren banget, dan sama seekali nggak ngebosenin.
D :
setelah lihat ini, akuu setuju tema kita ttradisional semi modern, gimana yang
lain?
B,E :
SETUJU.
C :
setuju. (keluar sambil bawa minum)
B : aku
mau belajar deh, buat tarinnya
D : aku
juga, A ajarin ya. Kamu juga e, ikut ngajarin ya
E : oke
deh.
A :
makasih banget temen-temen, udah ikut melestarikan budaya tradisional yang udah
mulai hilang ditelan budaya modern.
A :
B :
C :
D :
E :
K :
Narator
:
Maap aku belum bca sampe selesai.
BalasHapusKebanyakan soalnya..
Kapan posting live to shoot..??
Emang itu belum selesai?